Guest Lecture Prodi Ilmu Perpustakaan

GUEST LECTURE: PENDIDIKAN INKLUSIF DAN PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSIF
PRODI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
Isu tentang inklusif sudah menjadi isu global selama beberapa tahun terakhir ini dan puncaknya adalah ketika PBB mencanangkan Agenda 2013 melalui Sustainable Development Goal (SDG) atau yang sering disebut dengan general goals. Dari 17 goals uang ditetapkan oleh PBB, 4 di antaranya berkaitan dengan inklusivitas yaitu goal nomor 8, 10, 11, dan 16. Dalam goal 10 dinyatakan bahwa the need to empower and promote the social, economic and political inclusion of all, irrespective of age, sex, disability, race, ethnicity, origin, religion or economic or other status. Tujuan tersebut mengajak berbagai pihak untuk terlibat aktif dalam mengimplementasikan agenda tersebut dalam berbagai bidang seperti soaial, ekonomi, politik, pendidikan, dan lain-lain. Perpustakaan sebagai lembaga lembaga public yang melayani masyarakat dengan keberagaman latar belakang dan kebutuhannya informasi mempunyai kewajiban untuk mengimplementasikan tujuan tersebut untuk memperkuat dan mendorong inklusi social, ekonomi dan politik melalui koleksi dan layanan perpustakaan. Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga sebagai lembaga pendidikan di bawah lembaga yang mencanangkan diri sebagai kampus inklusif harus mendukung nilai-nilai inklusif yang kemudian diwujudkan dalam mata kuliah Perpustakaan Inklusif yang bertujuan mempersiapkan mahasiswa untuk memberikan layanan perpustakaan kepada masyarakat inklusif. Untuk itu mahasiswa harus mampu memahami hal-hal yang berkaitan dengan inklusif seperti konsep masyarakat inklusif, pendidikan inklusif dan layanan berbasis inklusif. Selama ini masyarakat hanya memahami inklusif yang berkaitan dengan disabilitas. Padahal makna inklusif lebih dari sekedar isu disabilitas. Dan untuk memahami konsep inklusif ini, Prodi Ilmu Perpustakaan mengundang praktisi yang aktif di bidang Pendidikan Inklusif yaitu ibu Admila Rosada, M.Psi dari Sekolah Tumbuh Yogyakarta yang sudah menerapkan pendidikan inklusif. Dalam guest lecture ini beliau akan memaparkan pengalaman beliau dalam mengembangkan pendidikan inklusif di Sekolah Tumbuh. Mahasiswa akan dikenalkan dengan cakupan konsep inklusif yang mencakup disabilitas, gender, keberagaman etnis, ras dan bahasa, agama dan kondisi yang kurang menguntungkan (miskin, sakit, dll). Isu-isu lain yang akan dipaparkan adalah bagaimana mengenal karakter masyarakat inklusif, bagaimana mem-promote inklusif dalam dunia pendidikan dan isu-isu terkait lainnya. Hal ini akan menjadi fondasi bagi mahasiswa Ilmu Perpustakaan dalam memahami konsep inklusif dan menerapkannya dalam konteks layanan perpustakaan.