Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga melalui kegiatan
“Lokakarya dan Kearsipan” kembali mewujudkan komitmennya dalam memajukan dunia
pendidikan salah satunya melalui bidang kearsipan. Bersama dengan Badan Arsip
Nasional Republik Indonesia (ANRI), Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta memiliki harapan kuat dalam mengembangkan kembali fungsi dan
tujuan kearsipan bagi segala bidang terkhusus pendidikan.
Kegiatan ini berlangsung di Ruang Sidang Rektorat UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta dengan dihadiri oleh petinggi kampus UIN Sunan Kalijaga terkhusus
di lingkungan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, para
Guru Besar, Ketua Program Studi dan dosen-dosen di lingkungan Fakultas Adab dan
Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kegiatan ini dibuka langsung oleh
Prof. Dr. Nurdin, S.Ag., S.S., MA selaku Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kegiatan tersebut dilakukan secara hybrid dengan
menghadirkan dua narasumber hebat, yaitu Bapak Dr. Mego Pinandito, M.Eng selaku
Kepala Badan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan Bapak Raistiwar
Pratama, S.S., B.A., M.A selaku Arsiparis Ahli Madya yang hadir melalui Zoom
Meeting. Acara tersebut kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi Bersama
para peserta dalam menjawab segala keresahan-keresahan yang terjadi saat ini
terutama terkait dengan kearsipan di Indonesia.
“Kita sudah melakukan audiensi dengan pihak ANRI dan terdapat tiga
hal yang kita bahas seperti kerjasama dan pendirian Program Studi tingkat
Sarjana Kearsipan, tujuan dan alasan mengapa harus mendirikan prodi tersebut,
serta menjangkau segala pihak yang berhubungan dengan kearsipan. Arsip bukan
hanya dokumen, melainkan bukti dari sejarah yang ada” ucap Prof. Dr. Nurdin,
S.S., M.A dalam sambutannya. Selain itu beliau juga menambahkan bagaimana
pentingnya arsip bagi kehidupan terkhusus dalam dunia pendidikan. Selain dengan
fungsi dan tujuan tersebut, beliau juga menjelaskan bahwa pendirian Program
Studi Sarjana Kearsipan di lingkungan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta juga
dikarenakan permintaan pasar, baik dalam maupun luar UIN Sunan Kalijaga terkait
dengan sumber daya yang fokus dalam mengelola kearsipan. Arsip sebagai bukti
nyata adanya suatu peristiwa atau Sejarah, tentulah menjadi hal penting
sehingga peristiwa atau sejarah tersebut tetap ada dan lestari sampai kapan
pun.
Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi
yang disampaikan oleh Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Bapak
Dr. Mego Pinandito, M.Eng. Secara garis besar, beliau menjelaskan terkait
dengan kearsipan dan fungsi dari ANRI. Beliau juga menjelaskan bagaimana fungsi
dan manfaat arsip bagi masyarakat dan peneliti. ANRI masih terus berkolaborasi
dengan berbagai instansi dan perguruan tinggi terkhusus di Indonesia terutama
terkait dengan digitalisasi arsip-arsip terkhusus arsip-arsip kuno yang
tentunya sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan dan penelitian di perguruan
tinggi. Selain itu, beliau menjelaskan bagaimana arsip itu bekerja dan
bermanfaat bagi siapa saja bukan hanya terhadap peneliti atau dunia pendidikan
saja. Segala tantangan terkait dengan kearsipan dan digitalisasi arsip masih
terus didiskusikan dengan berbagai pihak, sehingga harapannya arsip-arsip
tersebut dapat digitalisasi dan bisa diakses oleh berbagai pihak. Dalam
penyampaiannya, beliau juga menjelaskan bahwa ANRI terbuka bagi siapa saja yang
membutuhkan dan ingin mengelola dan meneliti arsip-arsip yang ada. ANRI percaya
bahwa hal ini bisa menjadi pendukung dalam penginformasian terkait dengan arsip
yang ada dan berusaha untuk memperoleh segala informasi yang terdapat dalam
arsip tersebut yang nantinya berguna bagi semua kalangan.
Beliau juga tentang peraturan yang menjelaskan terkait dengan
kearsipan yang terdapat dalam UU No.43 Tahun 2009 tentang Kearsipan dan PERPRES
Nomor 23 Tahun 2023 Tentang Arsip Nasional Republik Indonesia. Dalam peraturan
tersebut secara jelas menjelaskan bagaimana tugas ANRI sebagai garda terdepan
dalam melaksanakan tugas kearsipan negara. Selain itu beliau juga menjelaskan
tentang peran ANRI sebagai penyelenggara kearsipan nasional yakni sebagai
peningkatan kualitas dan pengelolaan arsiparis, penguatan sistem srikandi serta
pengawasan dan evaluasi dari lembaga kearsipan di negara Indonesia. Selain
dengan tugas dan peran, ANRI juga memiliki berbagai tantangan yang tentunya
tidak mudah untuk dihadapi seperti pencurian informasi dan kawasan Indonesia
yang rawan mencana membuat ANRI harus selalu hati-hati dalam menjaga semua
arsip yang ada.
Penyampaian materi selanjutnya disampaikan oleh Arsiparis Ahli
Madya, Bapak Raistiwar Pratama, S.S., B.A., M.A tentang “Membangun Jalan
Tengah: Kearsipan Barat dan Timur”. Beliau menyampaikan tentang bagaimana
seharusnya kearsipan berjalan, baik di dunia Barat dan dunia Timur yang
tentunya memiliki budaya yang berbeda. Dunia Barat yang terkenal akan budaya
tulisnya dan dunia Timur yang terkenal akan budaya lisannya. Tentulah segala
arsip tersebut harus tersimpan baik dalam kearsipan terkhusus kearsipan negara.
Pengarsipan ini juga bukan merupakan hal baru, melainkan sudah dilaksanakan
sejak lama. Salah satu buktinya yaitu terdapat dalam Al Quran surat Al Baqarah
yang menjelaskan kepada kita semua bahwa ketika kita melakukan hutan, maka
catatlah. Hal tersebut juga sejalan dengan kegiatan para sahabat yang mencatat
ayat-ayat Al Quran menjadi sebuah buku. Hal ini terntulah menjadi bukti nyata
kepada kita semua bahwa arsip sudah dilaksanakan sejak lama. Selain itu, arsip
tentulah sebagai bukti dan data sejarah yang nantinya bisa digunakan sebagai
sumber penelitian dan informasi bagi semua kalangan dan peneliti. Selain itu,
beliau juga menjelaskan bagaimana peran arsip dalam dunia pendidikan. Beliau
juga menjelaskan tentang tiga poin Pendidikan kearsipan yaitu tentang pengetahuan
inti tentang kearsipan, standar internasional, nasional, dan lokal terkait kearsipan, serta
kaidah keilmuan dan kebutuhan pasar.
Kolaborasi dan kerjasama ini disambut baik oleh kepala ANRI sebagai
bukti nyata Fakultas Adab dan Ilmu Budaya dalam mengembangkan bidang kearsipan
di Indonesia terkhusus di lingkungan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Wujud nyata
dari pelaksanaan kerjasama tersebut adalah dengan akan didirikannya program studi
sarjana bidang kearsipan di Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Harapannya dengan pendirian prodi tersebut, tujuan dan harapan
Fakultas Adab dan Ilmu Budaya dan ANRI dapat terwujud dengan nyata dan
berdampak bagi bangsa. Harapannya dengan adanya Kerjasama tersebut, segala
bentuk arsip di bangsa ini bisa tetap terjaga dan lestari dan bisa terus
memberikan manfaat bagi semua kalangan.