Dilihat 0 Kali

01_896_Foto web adab (67).jpg

Kamis, 21 Agustus 2025 15:43:00 WIB

Reportase I-LISS Hari Kedua

Yogyakarta – Setelah acara pembukaan yang hangat, Konferensi International Library and Information Science Society (I-LISS) ke-9 memasuki hari kedua yang penuh dengan agenda ilmiah. Bertempat di Fakultas Kedokteran UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis (21/8), para akademisi dan praktisi dari berbagai negara berkumpul untuk mendalami tema "Revisiting Competencies: Preparing the Next Generation of Library and Information Science Professionals".

Sejak pukul 07.30 WIB, registrasi peserta dimulai dengan pemutaran video profil UIN Sunan Kalijaga dan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. Acara pembukaan resmi, yang dipandu oleh MC Dr. Tika Fitriyah dan Idzki, dibuka dengan penampilan musik kolaboratif dan diiringi masuknya para tamu VVIP dengan lagu Tholaal Badru. Suasana khidmat terasa saat pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh M. Bagus Febriyanto, M.Hum, diikuti dengan kumandang lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Himne UIN Sunan Kalijaga.

Rangkaian sambutan yang menjadi inti acara pembukaan acara konferensi di hari kedua disampaikan oleh para tokoh penting, diawali oleh Ketua Panitia Thoriq Tri Prabowo, Ph.D., disusul Ketua Umum ASDIP Prof. Dr. Nurdin Laugu, Presiden I-LISS Prof. Dong-Geun Oh, Ph.D. dan terakhir sambutan dari Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D.

Dalam sambutannya yang menginspirasi, Prof. Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D., Rektor UIN Sunan Kalijaga, menegaskan kembali peran sentral perpustakaan bagi sebuah institusi pendidikan. Beliau menyatakan, "Library is the heart of the university," atau "perpustakaan adalah jantung universitas." Pernyataan ini bukan sekadar metafora, melainkan penegasan bahwa perpustakaan merupakan pusat vital di mana ilmu pengetahuan, riset, dan inovasi berdenyut. Sebagai jantung yang memompa darah kehidupan akademik, perpustakaan menyediakan sumber daya informasi yang esensial, memelihara tradisi keilmuan, dan menjadi fondasi utama bagi kemajuan sebuah universitas. Dengan demikian, rektor menekankan pentingnya terus mengembangkan perpustakaan agar tetap menjadi sumber daya vital yang mendukung seluruh ekosistem akademik.

Setelah sambutan dari Prof. Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil., kemudian jeda Coffee Break beberapa saat dan kemudian konferensi beralih ke sesi ilmiah utama. Dr. Witriani menjadi moderator sesi keynote speaker yang menghadirkan dua tokoh terkemuka: Prof. Dong-Geun Oh, Ph.D. dari Korea Selatan dan Dr. P. Rajendran, Ph.D. dari India, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal I-LISS. Mereka memaparkan perspektif global tentang arah masa depan profesi LIS.

Sesi kemudian dilanjutkan dengan sesi invited speakers yang terbagi menjadi tiga bagian. Sesi pertama, yang masih dimoderatori oleh Dr. Witriani, menghadirkan Prof. Dr. Namtip Wipawin (I-LISS Thailand), Prof. B. Ramesh Babu, Ph.D. (I-LISS India), dan Prof. Dr. Laksmi, S.S., M.A. dari Universitas Indonesia. Mereka membahas berbagai topik mulai dari kompetensi digital hingga peran perpustakaan dalam pelestarian budaya.

Sesi selanjutya, dengan Muhammad Solihin Ariyanto, S.S., M.LIS. sebagai moderator, menampilkan Dr. Ma. Lindie D. Masalinto (I-LISS Filipina), Assoc. Prof. Dr. Shamila M. Shuhidan dari Malaysia, serta Dr. Irvan Mulyadi, M.A. (I-LISS Indonesia). Diskusi berfokus pada inovasi dan praktik terbaik dalam layanan informasi.

Setelah jeda makan siang, sesi ketiga dipimpin oleh Febriyanti Dwiratna Lestari, M.A., menghadirkan Eungi Kim, Ph.D. (Keimyung University), Ainul Yaqin, M.Ed. (UIN Sunan Kalijaga), dan Dr. Lee Chu Keong dari Singapura. Pembicara membahas pendidikan LIS di abad ke-21 serta pendekatan baru dalam melatih profesional muda. Rangkaian presentasi ini memberikan wawasan mendalam dan memantik diskusi kritis di antara para peserta, memperkuat pemahaman tentang tantangan dan peluang yang ada di depan mata.