Dilihat 0 Kali

01_352_Foto web adab (65).jpg

Kamis, 21 Agustus 2025 11:59:00 WIB

Menyiapkan Generasi Baru Pustakawan: Konferensi I-LISS ke-9 Resmi Dimulai di Yogyakarta

Yogyakarta – Yogyakarta kembali menjadi tuan rumah sebuah perhelatan internasional yang krusial bagi dunia perpustakaan dan ilmu informasi. The 9th International Library and Information Science Society (I-LISS) Conference resmi dibuka pada Rabu (20/8) dengan acara makan malam sambutan (welcoming dinner) yang hangat. Mengangkat tema besar "Revisiting Competencies: Preparing the Next Generation of Library and Information Science Professionals," konferensi ini bertujuan untuk meninjau ulang kompetensi yang dibutuhkan para profesional di era digital ini.

Acara pembukaan yang dimulai dengan  Welcoming Dinner yang berlangsung di Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga dari pukul 18.00 hingga 22.00 WIB ini menjadi ajang pertemuan para akademisi, praktisi, edukator, dan pembuat kebijakan dari berbagai negara. Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. Nurdin Laugu, S.Ag., SS., MA, membuka acara dengan sambutan yang penuh semangat. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi untuk menghadapi tantangan masa depan.

Suasana semakin meriah saat sambutan dilanjutkan oleh Dong-Geun Oh, Chairperson dari Keimyung University, Korea Selatan, yang juga merupakan Presiden I-LISS dan Co-Editor in Chief JISTaP. Kehadiran beliau menegaskan kuatnya kemitraan strategis antara I-LISS dan berbagai institusi internasional, termasuk Keimyung University, Futurenuri, dan Journal of Information Science Theory and Practice (JISTaP). Di Indonesia sendiri, penyelenggara utama, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga, berkolaborasi erat dengan Asosiasi Dosen Ilmu Perpustakaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (ASDIP PTKI).

Konferensi ini dirancang untuk memberikan platform diskusi yang komprehensif melalui lima kluster tematik utama:

a.       Kompetensi Digital, AI, dan Antisipasi Profesi LIS (Library and Information Science) di Masa Depan: Membahas bagaimana kecakapan digital dan kecerdasan buatan dapat menjadi alat krusial bagi para profesional perpustakaan dan informasi.

b.      Narasi Budaya, Bahasa, dan Warisan Budaya di Ruang Digital: Menyoroti peran pustakawan dalam melestarikan dan menyebarkan warisan budaya dalam format digital.

c.       Kepemimpinan, Soft Skills, dan Praktik LIS yang Berpusat pada Manusia: Menggarisbawahi pentingnya keterampilan interpersonal dan kepemimpinan dalam memberikan layanan yang relevan dan humanis.

d.      Praktik Informasi yang Etis, Transformatif, dan Strategis: Mengkaji isu-isu etika dan strategi dalam pengelolaan informasi di tengah lanskap yang terus berubah.

e.       Membayangkan Kembali Pendidikan LIS untuk Abad ke-21: Mencari cara-cara baru dalam mendidik calon profesional agar siap menghadapi tantangan global.

Setelah sesi makan malam dan sambutan, acara berlanjut dengan pertemuan internal. Annual Body Meeting I-LISS dipimpin langsung oleh Presidennya, Prof. Dong-Geun Oh, sementara Annual Body Meeting ASDIP dipimpin oleh Ketua Umumnya, Prof. Nurdin Laugu. Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk menyusun langkah-langkah strategis ke depan, memperkuat kolaborasi, dan memastikan arah profesi ini tetap relevan di tengah perubahan zaman.

Konferensi I-LISS ke-9 ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi para profesional di bidang ilmu perpustakaan dan informasi untuk terus belajar, berkolaborasi, dan berinovasi, demi menciptakan generasi yang lebih siap dan adaptif menghadapi masa depan.

Kegiatan Konferensi  I-LISS dilaksanakan tanggal 20-22 Agustus 2025. Pada hari kedua, Kamis (21/8) acara akan diisi dengan serangkaian sesi ilmiah yang berpusat di Fakultas Kedokteran UIN Sunan Kalijaga, termasuk pidato dari para pembicara utama, sesi paralel untuk diskusi mendalam, serta diakhiri dengan Gala Dinner yang menampilkan pertunjukan budaya. Konferensi akan berakhir pada hari ketiga, Jumat (22/8), dengan kegiatan kunjungan budaya yang memberikan kesempatan bagi para peserta untuk menikmati kekayaan budaya lokal.