Dilihat 0 Kali

01_406_Foto web adab (70).jpg

Jumat, 19 September 2025 16:12:00 WIB

Seminar Internasional Green Campus dan SDGs: Kolaborasi Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Bersama Universitas Humboldt, Jerman

Yogyakarta – Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga kembali melangsungkan seminar internasional bertajuk ”International Student Seminar on Green Campus and SDGs from Humboldt University Germany and UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Perspectives” pada Jum’at, 19 September 2025. Bertempat di Auditorium Gedung Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, kegiatan ini menjadi ajang untuk saling berbagai wawasan mengenai SDGs (Sustainable Development Goals) atau disebut juga komitmen bersama untuk mencapai kesejahteraan masyarakat sekaligus tetap melestarikan lingkungan.

Dalam seminar ini, Fakultas Adab menghadirkan dua pembicara utama, yakti seorang dosen Bahasa Indonesia dari Universitas Humboldt, Esie Henstein serta Prof. Dr. Nurdin, S.Ag., S.S., M.A, dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. Esie Henstein merupakan dosen yang sudah mengajar selama 28 tahun di Universitas Humboldt, Jerman, sebuah kampus yang sudah berdiri sejak dua abad yang lalu. Selain Esie Henstein sendiri, ia juga membawa serta beberapa mahasiswanya dalam seminar internasional ini.

Sambutan pembuka dibawakan oleh Prof. Dr. Nurdin, S.Ag., S.S., M.A. dan kemudian dilanjutkan oleh Esie Henstein yang menyampaikan bahwa dengan adanya SDGs ini, beberapa dari mereka menjadi vegan dan bahkan menjual mobil mereka demi mengurani emisi CO2. Kedatangannya ke Indonesia tidak hanya menjadi pembicara dalam seminar internasional, namun juga kembali ke kampung halamannya di Pontianak, Kalimantan Barat untuk membantu anak-anak di sana menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Setelah sambutan dari dua pembicara utama, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi oleh tiga mahasiswa dari masing-masing Universitas. Bagian pertama presentasi disampaikan oleh tiga mahasiswa Universitas Humboldt, Moritz, Fabian, serta Olga. Masing-masing dari mereka membahas tentang reboisasi dan penghijauan, tentang bagaimana penggunaan tanaman endemik untuk memulai penghijauan, yang kemudian dilanjutkan tentang pengenalan energi terbarukan seperti PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) terapung dan yang terakhir adalah tentang pencemaran mikro plastik di laut atau sungai, yang mana plastik sulit terurai bahkan setelah ratusan tahun lamanya. Setelah ketiga mahasiswa Universitas Humboldt menguraikan presentasi mereka, tiga mahasiswa dari program studi SKI, Fakultas Adab memaparkan hasil mereka. Nurul, Zahra, serta Fadhil menjabarkan apa saja proyek green campus yang sudah ada di UIN Sunan Kalijaga.

Dengan diakhirinya sesi presentasi dari kedua Universitas, dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab oleh para peserta seminar. Dalam sesi tanya jawab ini ada banyak peserta yang begitu antusias untuk bertanya, bahkan tidak hanya satu orang yang menjawab untuk memberikan berbagai macam perspektif. Sesi ini menghadirkan begitu banyak hal yang baru, seperti tentang kantin di Universitas Humboldt yang menghadirkan makanan yang mengurangi CO2 bahkan hanya menyajikan makanan berbahan daging di hari Jum’at saja, selain itu, dalam 4 hari dalam seminggu mereka menyajikan makanan berbahan Seitan, pengganti daging yang populer di kalangan vegetarian. Selain itu, disebutkan pula ada sebuah pohon yang mampu menyerap emisi CO2, pohon Kiri, pohon yang berasal dari China dan Jepang yang berhasil dikultivasikan untuk tumbuh di lingkungan Jerman. Ada juga yang bertanya tentang kontribusi agama terhadap lingkungan, yang kemudian dapat dikaitkan dengan beberapa hadist dan surah dalam Al-Qur’an, Al-Baqorah:205. Setelah berakhirnya sesi tanya-jawab yang begitu bersemangat, kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama antara pembicara, dosen Fakultas Adab serta para mahasiswa yang hadir.