STUDIUM GENERAL PROGRAM MAGISTER
BEKERJA, MENSINERGIKAN DAKWAH DENGAN PENGABDIAN DI NEGERI PAMAN SAM
Kalimat itulah kira-kira yang dapat dipakai untuk mewakili kegiatan studium general Program Studi Magister S2 Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 18 Februari 2019 bertempat di Ruang Teatrikal PPBA. Sebagai narasumbernya adalah Dr. Abdul Rahman Bahry, seorang praktisi Guru Rohani yang bertugas di Penjara Wanita Northeast Reintegration Center (NRC) di Kota Cleveland Ohio Amerika Serikat.
Dalam materi yang disampaikannya, untuk membangun dasar sekaligus membangkitkan semangat mengaplikasikan keilmuan yang dimiliki para mahasiswa Program Studi Magister Fakultas Adab dan Ilmu Budaya ini, banyak diselipkan pengalaman-pengalaman langsung beliau di tempatnya bekerja. Nasib orang tidak semuanya akan bisa menebak, akan tetapi usaha yang fokus dan konsisten dengan disertai doa pada saatnya akan menuai hasilnya.
Dr. Abdul Rahman Bahry, alumnus Jurusan Bahasa dan Sastra Arab angkatan tahun 1970, banyak menghabiskan waktunya selama 21 tahun, sejak 1998 mengajarkan dan membimbing agama Islam para wanita yang menjadi tahanan di NRC, Ohio Amerika Serikat. Di usianya yang ke 68, diselesaikannya disertasi S3 untuk mendapatkan gelar Doktor di Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pekerjaan, aktivitas, pengalaman, dan studi itulah yang disampaikannya dalam kegiatan ini. Diawali dengan cerita kehidupan keberagamaan di Amerika Serikat umumnya, sampai ke cerita-cerita detil pengalaman beliau sendiri baik sebagai guru agama maupun sebagai muslim minoritas dalam menjalankan ibadah kesehariannya. Namun, justru inilah materi yang menarik bagi para peserta yang umumnya sangat penasaran dan banyak belum memahami bagaimana kehidupan umat Islam di Amerika Serikat.
Dialog yang tidak dibelenggu dengan teori dan metode yang rumit, menjadikan proses transformasi informasi dan pengetahuan berbasis pengalaman praktis itu menjadi cair dan segar. Dialog mulai dari materi sejarah Islam Amerika, ibadah muslim di Amerika, budaya dan sistem mempengaruhi agama, beruntun dipertanyakan para peserta. Realitas yang positif dan menguntungkan sampai pengalaman sedih yang banyak memberi hikmah, menjadi jawaban yang memuaskan kehausan para peserta.
Bagian yang sangat menarik dan sering memerlukan dialog yang panjang, ketika pertanyaan berkisar tentang pengalaman menangani para tahanan wanita. Mulai dari hal-hal ringan sampai masalah yang agak sensitif atau cukup privat berkait peran guru agama laki-laki menghadapi murid wanita yang notabene tahanan. Terungkap pengalaman suka nan menggembirakan sampai yang getir memprihatinkan.
Serangkaian dialog itulah yang kemudian menjadi dasar dan alasan untuk menekankan hikmah yang dapat disampaikan dari kegiatan ini. Bahwa bekerja dan pekerjaan seringkali tidak sesuai dengan teori dan konsep yang dipersiapkan. Justru kemampuan yang dipadukan dengan keikhlasan dalam pengabdian karena diniatkan untuk mendakhwahkan kebenaran agama Allah, memberikan lingkup kerja dan jenis pengabdian yang tidak semua orang mampu menyangkanya.
Hal senada disampaikan pula oleh Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Dr. H. Ahmad Patah, M. Ag. dalam sambutan pembukanya, yang juga sekaligus membuka kegiatan Studium General Program Magister Fakultas Adab dan Ilmu Budaya ini. Diharapkannya juga, agar para mahasiswa dapat mengambil ibrah dari Dr. Abdul Rahman Bahry, usia tidak menjadi penghalang untuk terus menuntut dan mengembangkan keilmuan. Bekerja tidak harus menunggu formasi tetapi mau mencoba dan mencari, tidak hanya di negeri sendiri, negeri para penguasa pun bisa memberi janji, tidak hanya dunia bahkan akhirat, melalui dakwah agama. (rieswe)