Visiting Scholar Prof. Julian Millie Monash University

Pada hari jumat 31 mei 2024, prodi Sejarah Kebudayaan Islam menyelenggarakan Visiting Scholar, kuliah umum untuk angkatan 2023 yang dihadiri sekitar 80 mahasiswa. Kegiatan ini bertema “Pengalaman-Pengalaman Seorang Peneliti Asing Di Indonesia” yang bertempat di Covention Hall lantai 1 UINSunan Kalijaga. Kegiatan ini bertujuan memberikan inside atau wawasan bagi mahasiswa terkait antropologi dan sosiologi sebagai ilmu bantu dalam studi sejarah dan budaya.
Acara dibuka langsung oleh Prof. Dr. Muhammad Wildan M.A sebagai dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. Diskusi kemudian berlangsung, Prof Jullian Millie dari Monash University sebagai pemateri.Pemateri memaparkan penelitian berarti menciptakan pengetahuan baru, tapi tidak sembarang pengetahuan bisa dijadikan penelitian, yang mana penelitian tersebut seperti kerja sama antara diri kita sendiri sebagai peneliti dan lembaga (Universitas) dengan pemerintah. Penelitian harus berkepentingan dengan kepentingan umum. Bahasa inggris adalah kunci jika kita ingin masuk dalam jaringan pengetahuan global. Pemateri menjabarkan tentang Area Studies yaitu suatu bidang studi yang berdasarkan pada kenyataan jurnalis dan Antrophology adalah ilmu sosial dimana seorang peneliti ingin mengetahui bagaimana seseorang atau suatu kelompok sosial melihat dunia.
Selanjutnya dibuka forum tanya jawab dimana para Audiens bertanya terkait penelitian, pengalaman, tantangan saat beliau meneliti di Indonesia dan lainnya. Pemateri menjawab ia ingin mendalami budaya daerah yang ada di Indonesia, beliau juga mengatakan bahwa Pengetahuan Vernakular sangat bernilai tinggi dan penting, jika kita ingin mengembangkan pengetahuan disiplin tanpa adanya pengetahuan Vernakular sangat sulit jika ingin membuat penelitian yang baik. Pengetahuan vernakular berarti kebudayaan asli yang dimiliki suatu masyarakat yang tumbuh pada kondisi sosial yang masih bersifat sederhana merujuk pada karya manusia yang dianut secara terus-menerus oleh beberapa generasi mencakup arsitektur, bahasa, seni dan musik. Jadi harus seimbang antara kemampuan vernakular dan berpikir teoritis.
Acara berakhir dengan penyerahan cendramata oleh bapak Aziz M.A selaku moderator dan ditutup dengan foto bersama.