KERJASAMA DENGAN KIRIKKALE UNIVERSITY, TÜRKIYE, FADIB SELENGGARAKAN VIRTUAL SEMINAR: BAGAIMANA BERTAHAN SEBAGAI PENERJEMAH DI ERA ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI)
_(1).png)
Kamis, 14 Desember 2023. Bi-Weekly Forum #47 Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan seminar virtual bertajuk "How to Survive as a Translator in the World of Artificial Intelligence." Pembicara pada forum kali ini yaitu Dr. Zeynep Başer dari Faculty of Humanities and Social Sciences, Kırıkkale University, Türkiye.
Pada kesempatan ini, Dr. Zeynep Başer menyampaikan di dalam materinya bahwa praktik penerjemahan di dalam dunia Islam, khususnya Turkiye, memiliki peranan yang penting dalam perjalanan negara tersebut dari masa Kekhalifahan sampai dengan era pembaharuan dan era nation-state sebagai Turki modern hari ini. Artificial Intelligence yang merujuk kepada otomasi, Machine Learning, Deep Learning, Machine Vision, dan Natural Language Processing (NLP) memiliki pengaruh dalam kerja-kerja penerjemahan. NLP, misalnya, aplikasi ini dapat digunakan untuk menerjemahkan berbagai teks dari satu Bahasa dan Bahasa lain termasuk dapat membuat laporan berita berdasarkan pada kata kunci yang disediakan oleh pengguna. Beberapa contohnya antara lain Translator’s Workbench dan Translator Memory, Microsoft Translator, Systran, dan ChatGPT dari OpenAI.
Selain itu, lanjutnya, AI memberikan sejumlah keuntungan terutama dalam hal kecepatan dalam proses penerjemahan dan biaya yang murah atau bahkan gratis. Sebaliknya, di antara kekurangan AI untuk penerjemahan yaitu AI tidak dapat menerjemahkan norma dan tradisi yang bersifat lokal dan minimnya kosakata atau dialek yang sesuai dengan keperluan penerjemah. Namun demikian, untuk menutupi kekurangan ini kini tersedia post-translation support untuk memperbaiki hasil terjemahan tersebut.
Dr. Zeynep meyakini, berdasarkan sejumlah riset, bahwa berkolaborasi dengan AI akan lebih banyak memberikan keuntungan dalam bidang penerjemahan daripada aspek negatifnya. Studi lain menunjukkan bahwa 80% anak-anak muda di bawah 40 tahun memiliki sikap positif terhadap AI, 52,6% pelajar menggunakan AI untuk menerjemah, dan 73,7% meyakini bahwa tingkat akurasinya mencapai 80%.
Diskusi dwi mingguan ini dimulai pada pukul 13.00 sampai 15.00 dan dipandu oleh Dr. Witriani, S.S. M.Hum. dari Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Sunan Kalijaga.