DEKANAT DAN PIMPINAN PROGRAM STUDI HADIRI FORUM INTERNASIONAL CONFERENCE DAN LAKUKAN BENCHMARING SESAMA FAKULTAS ADAB SE-PTKI DI PADANG

Seminar Internasional ADIA 2023 diselenggarakan oleh Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang, sebagai tuan rumah. Forum ini digelar di ZHM Premiere Hotel Padang ini diikuti oleh lebih dari 250 peserta dari berbagai PTKIN se-Indonesia. Forum ini bertemakan ethinking the Paradigm of Humanities Studies in 5.0 Era: Interpreting Language, Culture, and Literacy in Strengthening Religious Moderation. Adapun narasumber seminar internasional itu adalah 1) Prof. Dr. Moh. Roslan Bin Mohd. Nor (Malaya University, Malaysia), 2) Dr. Suryadi, M.A. (Leiden University, Belanda), 3) Dra. Hetti Waluati Triana, M.Pd., Ph.D., 3) Prof. Dr. Nurdin Laugu, S.Ag., S.S., MA. (President of ASDIP), 4). Dr. Abdul Hamid, MA. (Omdurman Islamic University, Sudan). Pembicara internal pun dihadirkan dalam forum konferensi internasional ini.

Setelah sesi pembukaan yang juga diberi kata-kata sambutan oleh Wakil Rektor, Presiden ADIA, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Gubernur Sumatera Barat pada tanggal 4 Juni 2023, seminar internasional dilaksanakan keesokan harinya, 5 Juni 2023.

Dalam sambutannya, Dekan FAH UIN Imam Bonjol, Prof. Nelmawarni, M.Hum., Ph.D., menyinggung motivasi keilmuan di balik perhelatan yang digelar setiap tahun tersebut. Ia menjelaskan forum ilmiah dosen-dosen ilmu Adab tahun ini akan membahas paradigma kajian humaniora di era revolusi industri 5.0.

Pada acara konferensi, Dr. Suryadi, M.A., salah satu pembicara kunci dari Universitas Leiden Belanda, membentangkan makalah tentang praktek keislaman melalui media sosial di Indonesia. Dalam materinya, ia memaparkan lanskap prilaku beragama umat Islam di Indonesia yang dipotret dari berbagai platform media sosial masa kini.

“Media baru telah memberi warna dan mempengaruhi secara signifikan praktek-praktek keberagamaan kita, cara kita mengekspresikan keberagamaan kita, tidak hanya dalam hablumminannas, tapi juga hablumminallah. Berislam melalui media sosial sudah menjadi kebutuhan dan bagian dari keseharian masyarakat kita kini”, ungkapnya.

Narasumber lainnya, Prof. Dr. Mohd. Roslan Bin Mohd. Nur, dari Universitas Malaya Malaysia mempresentasikan makalah berjudulSociety 5.0 and Religious Moderation: Learning from Umar’s Assurance of Safety Al-Uhda Al-Umariyyah.Sedikit berbeda dengan Suryadi, Mohd. Ruslan menekankan pembahasannya kepada aspek penguatan moderasi beragama.

Mohd. Ruslan mengemukakan sebuah model moderasi beragama dari khazanah sejarah Islam era khalifah Umar bin Khattab. Ia mengambil contoh perjanjian Umar bin Khattab dengan pemeluk Kristen di Yerussalem yang dikenal denganAl-Uhda Al-Umariyahsebagai bentuk toleransi yang mendasari sikap dan prilaku moderasi beragama dalam ajaran Islam.

Sementara itu, uraian kritis-konstruktif dalam melihat fenomena literasi di era 5.0 menjadi fokus kajian yang dipaparkan oleh Prof. Nurdin Laugu, M.A. Ia mengkritisi adanya turbulensi literasi sebagai dampak penggunaan media sosial dan peran perpustakaan dalam mengadvokasi produksi pengetahuan dalam situasi yang kompleks tersebut.Sesi international conference ditutup oleh Dr. Abdul Hamid, M.A. yang membentangkan kajian tentang bahasa Arab di era revolusi industri 5.0.

Doktor alumnus Universitas Omdurman Sudan tersebut menguraikan perkembangan bahasa Arab di era digital beserta tantangan yang akan dihadapi oleh bahasa Al-Qur’an tersebut di tengah kemajuan teknologi.

Dalam Forum ADIA telah terlaksana FGD (Focus Group Discussion) Dekan-dekan Fakultas Adab yang membahas tentang persiapan pelaksanaan kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dan implementasi kerja sama antar Fakultas Adab se-PTKIN di Indonesia sekaligus melakukan benchmarking sesama Fakultas Adab se-PTKIN.

Pada FGD tentang MBKM, Forum Dekan dan Wakil Dekan bersepakat untuk saling memberi peluang kepada mahasiswa untuk melaksanakan pertukaran mahasiswa ke Prodi-Prodi di bawah Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah se-PTKIN dengan tanpa biaya UKT (Uang Kuliah Tunggal) tambahan ke Fakultas yang dituju. Selain itu, mekanisme dibuat seefektif mungkin baik dari segi sistem maupun pelaksanaan, dengan tetap mengacu pada standar yang ditetapkan Kemendikbudristek RI.

Pada pembahasan implementasi kerjasama, Forum Dekan dan Wakil Dekan bersepakat untuk saling bertukar narasumber, penguji tugas akhir, maupun dosen tamu dalam kegiatan akademik di lingkungan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah se-PTKIN guna terwujudnya atmosfir akademik yang lebih baik.

Dalam FGD ini juga disepakati bahwa tempat pelaksanaan Forum ADIA (Asosiasi Dosen Ilmu-Ilmu Adab) tahun berikutnya di UIN Sumatera Utara (Medan) dan jika ada hambatan maka UIN Aceh siap juga sebagai tun rumah Forum ADIA 2024.