Workshop Pembukaan Program Studi Pariwisata Syariah Fakultas Adab dan Ilmu Budaya

Workshop Pembukaan Program Studi Pariwisata Syariah Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
Berkembangnya pariwisata syariah di Indonesia membawa perubahan pandangan terhadap wisata religi. Masyarakat juga semakin memberikan perhatian lebih terhadap keberadaan wisata religi tersebut dalam berbagai aspek. Berkembangnya ilmu pengetahuan dalam segala bidang memerlukan suatu keilmuan yang khusus sehingga perlu dibuat satu cabang keilmuan baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pemerintah, khususnya dalam bidang pariwisata. Saat ini, Pariwisata syariah sedang digaungkan di Indonesia sehingga diperlukan sebuah upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas lulusan pendidikan serta kemampuan profesional sumber daya manusia di bidang pariwisata syariah. Sebagaimana dalam tugas dan fungsinya, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga adalah perguruan tinggi yang mencanangkan prodi baru dalam bidang pariwisata syariah di lingkungan Kementerian Agama.
Selasa, 19 Oktober 2021 telah dilaksanakan workshoppembukaan Prodi Pariwisata Syariah dengan 3 narasumber yaitu Ir. Singgih Raharjo, SH., M. Ed selaku Kepada Dinas Pariwisata DIY, Fahmi Prihantoro, S.S., M.A selaku dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM dan Ghifari Yuristiadi, M.M., S.S., M.A., M.M., CHE. selaku dosen Sekolah Vokasi UGM. Workshop berlangsung 2 sesi dimulai pukul 08.00 sampai 15.00 WIB Ruang Teatrikal Lantai 1, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. Workshop ini membahas urgensi dan potensi yang nantinya bisa di bidik oleh Prodi Pariwisata Syariah UIN Sunan Kalijaga. Belum adanya prodi pariwisata syariah di luar negri dan baru 4 universitas yang mendirikan Prodi Pariwisata Syariah di Indonesia menjadi peluang besar untuk mengembangkanProdi Pariwisata Syariah UIN Sunan Kalijaga.
Saat ini muncul suatu konsep baru dalam dunia pariwisata yaitu konsep wisata halal. Yang perlu kita ketahui bahwa konsep ini bukan merubah tempat wisata menjadi halal atau islamisasi pariwisata tetapi lebih kepada konsep layanan yang halal. Potensi pariwisata halal di Indonesia tumbuh 15% dengan meraih kunjungan sebesar 2.8 juta wisatawan mancanegara muslim dan devisa lebih dari 30 trilyun pada tahun 2018. Sedangkan tahun 2019 pariwisata halal Indonesia menduduki peringkat terbaik dunia versi GMTI dan tahun 2020 jumlah wisatawan muslim dunia mencapai 160 juta jiwa.
Konsep pariwisata halal ini saat ini masih diminati seperti kata Ir. Singgih Raharjo, SH., M. Ed., “ Potret pariwisata halal masih sangat diminati, hal itu akan menjadi peluang bagi lulusan Prodi Pariwisata Syariah untuk menjadi asesor pariwisata syariah.”Potret pariwisata halal tercermin dalam sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability). Sertifikat CHSE diberikan kepada pelaku usaha pariwisata untuk menjamin wisatawan dalam pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan, serta kesesuaian dengan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan dan pengendalian covid-19. Penetapan sertifikasi CHSE ini tentu saja dilakukan oleh asesor bidang syariah. Penetapan ini berdasarkan hasil penilaian atas pemenuhan kriteria yang meliputi aspek produk, pelayanan dan pengelolaan. Untuk itu, dengan dibukanya Prodi Pariwisata Syariah UIN Sunan Kalijaga akan membuka peluang besar bagi lulusan untuk menjadi seorang asesor syariah yang berkualitas. (AF/2021)